TOPIKINDONESIA.ID – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung, menggelar High Level Meeting dan Rapat Koordinasi dengan melibatkan unsur terkait pada Rabu (1/12/2021) lalu di Ballroom Novotel Bandarlampung.
Kegiatan itu dalam rangka persiapan menghadapi Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.
Meski dalam kondisi Pandemi Covid-19 Gubernur Arinal Djunaidi pihaknya dituntut untuk menjaga inflasi, sehingga pemerintah terus meningkatkan upaya. Selain itu juga kepada stakeholder terkait agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) 5M yakni dengan Memakai Masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas sosial.
Baca juga Buka Rakorbin SDM dan PNS Polri, Ini yang Disampaikan Wakapolda Lampung!
Mantan Gubernur Lampung Era 1988-1997 Poedjono Pranyoto Tutup Usia
Rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, turut dihadiri, FORKOPIMDA, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, satgas pangan, Bupati/Walikota se-Provinsi Lampung serta unsur yang terkait.
Rapat koordinasi ini digelar guna memastikan ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga pangan serta kesiapan fasilitas dan moda transportasi umum darat, laut dan udara.
Jauhi Aroma Politis, PMII Minta Muktamar NU Kembali ke Pesantren
Dalam arahannya, Gubernur Lampung, Arinal Djunadi mengatakan, Kondisi perekonomian Provinsi Lampung tahun 2021 masih dibayangi oleh situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
“Kita dituntut mampu mempertahankan tingkat inflasi agar tetap terjaga pada titik keseimbangan sehingga perekonomian kita tetap dapat tumbuh positif,” ungkap Arinal.
Saat ini, menjaga keseimbangan supply dan demand sangat penting, agar di saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru tidak terjadi tekanan yang signifikan terhadap harga-harga, khususnya untuk beberapa bahan pokok di pasaran.
Kita perlu bersama-sama mengantisipasi tekanan harga pangan melalui sinergi kegiatan yang bertujuan untuk pengendalian inflasi di Provinsi Lampung, dengan menerapkan strategi 4K, yaitu: Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, serta Komunikasi yang efektif.
Desa Titi Wangi Layak jadi Miniatur Desa UMKM Maju
Selanjutnya dikatakan Gubernur Lampung, bahwa dalam hal ketersediaan pasokan pangan, Gubernur Lampung meminta kepada para Bupati/ Walikota agar betul-betul memperhatikan data di wilayah masing-masing, karena data yang valid dibutuhkan untuk mengambil kebijakan dan melaksanakan program yang tepat.
Untuk itu, mengoptimalkan Pusat Informasi Harga Strategis, serta lakukan pemantauan langsung ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan baik milik pemerintah maupun pelaku usaha.
Murid SDN Bandar Abung Beri Tanda Kasih Gurunya
Pastikan data neraca pangan di daerah telah tersedia dan akurat, sehingga jika terjadi persoalan kekurangan pangan bisa dengan cepat di atasi.
“Berdasarkan data tersebut pula, perdagangan antar daerah bisa didorong dan kerjasama antar daerah bisa diperkuat,” tegasnya.
Hadiri Vaksinasi Serentak di Polresta, Kapolda : Antisipasi Laju Pertumbuhan Covid-19 Saat Nataru
Kepada Satgas Pangan agar siap menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat selaku konsumen dalam mengkonsumsi komoditas pangan.
“Memberikan tindakan baik secara pembinaan maupun secara hukum yang berlaku sesuai peraturan, apabila ditemukan praktik yang menyimpang,” jelas Arinal.
Selain itu, kepada aparat penegak hukum, Perangkat Daerah serta lembaga terkait lainnya agar meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang baik. Para Bupati/Walikota untuk terus memberikan informasi yang positif dan optimis pada masyarakat.
Sampaikan perkembangan kebijakan dan langkah-langkah pengendalian inflasi setiap saat.
“Jelaskan program pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang akan dan sedang dilakukan, baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” imbuhnya.(Fik)