Kadafi Dorong Pendidikan di Indonesia Punya Teknologi dalam KBM

TOPIKINDONESIA.ID  – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Komisi X DPR RI mengadakan workshop pendidikan di Hotel Horison Bandarlampung, Selasa (2/11/2021).

Kegiatan bertema Digitalisasi Pendidikan sebagai Transformasi Layanan Wujudkan Merdeka Belajar.

Workshop Pendidikan itu dihadiri Anggota Komisi X DPR RI M Kadafi, Sri Wahyuningsih Direktur SD Kemendikbudristek, Kepala LPMP Lampung Zukirman, dan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi dan peserta workshop.

Bantu UMKM, Otoritas Jasa Keuangan Luncurkan Securities CrowdFunding

Atensi KPK, Pemprov Lampung Lakukan Penggusuran Lahan di Sabah Balau dan Sukarame Baru

Mendikbudristek: MBKM Menomorsatukan Mahasiswa

Dari Roma Presiden Joko Widodo Tiba di Glasgow untuk Ikuti KTT COP26

Arsjad Rasjid Lantik Pengurus KADIN Indonesia Periode 2021 – 2026

Kadafi mendorong seluruh pendidikan di Indonesia untuk memiliki teknologi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Kita mendorong seluruh pendidikan di Indonesia untuk punya alat teknologi,” ujar dia.

Anggota Komisi X DPR RI M. Kadafi saat diwawancarai usai Workshop Pendidikan di Hotel Horison Bandarlampung, Selasa (2/11/2021). Foto: Taufik Rohman

Ketua Umum Kadin Lampung itu juga mendorong agar generasi kedepan itu lebih melek teknologi.

“Karena, kita ketahui bersama bahwa teknologi suatu hal yang wajib, untuk kita bertranformasi kalau tidak kita akan kehilangan satu generasi. Jika mereka tidak memahami teknologi,” terangnya.

Terkait itu, Politisi PKB itu mengatakan, pemerintah harus segera didorong untuk mengalokasikan anggarannya guna menyediakan teknologi di seluruh pendidikan Indonesia.

“Dengan harapan seluruh kualitas pendidikan merata nantinya, jadi tidak adalagi pelajar kita yang gagap teknologi (Gaptek),” jelasnya.

Sementara itu, Direktur SD Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih menambahkan, teknologi memang memiliki dampak negatif dan positif bagi setiap pengguna teknologi.

Oleh karena itu, untuk memantau adanya dampak negatif pihaknya akan terus mengedukasi dan memberikan pemahaman terkait literasi digital di dunia pendidikan.

“Terkait dampak dari teknologi memang ada dampak positif, negatifnya, maka kami selalu berupaya untuk memberikan pemahaman terhadap literasi digital diseluruh jenjang,” kata Sri.

“Agar para guru disekolah juga memberikan edukasi ke seluruh peserta didik hingga ke orang tua ikut memantau anak-anaknya dalam memanfaatkan teknologi,” katanya lagi.

Ia berharap dengan adanya edukasi dan pemahaman terkait teknologi diseluruh jenjang bisa membuat anak-anak bijak menggunakan teknologi sejak dini.

“Diharapkan sejak dini anak-anak bisa bijak menggunakan teknologi,” terangnya.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung Zukirman menjelaskan, saat ini LPMP telah bekerjasama dengan 11 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten kota se- Lampung dengan program Gerakan Jelajah dan Belajar TIK (Gajah Betik).

“Kami bekerjasama dengan teman-teman pengembang teknologi untuk memfasiliatsi, kepala sekolah, guru dan operator agar mengembangkan kemampuan TIK di platform Belajar.id tersebut,” jelas Zukirman.

Zukirman berharap, melalui program Gajah Betik yang digagas LPMP dapat membantu program pemerintah dalam mengaktivasi Belajar.iD agar diterapkan sepenuhnya di sekolah. (Fik/TI)

Loading