Arsjad Rasjid Lantik Pengurus KADIN Indonesia Periode 2021 – 2026

TOPIKINDONESIA.ID, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, melantik pengurus KADIN Indonesia, periode 2021-2026, di Hotel Westin, Jakarta Pusat, Rabu (20/10/2021).

Pada kepengurusan KADIN Indonesia saat ini, terdapat 1401 orang pengurus, termasuk Ketua Dewan Kehormatan Rosan Roeslani dan Ketua Dewan Pertimbangan Anindya N. Bakrie.

Arsjad Rasjid, dalam sambutannya mengatakan bahwa agenda selanjutnya adalah Rapimnas KADIN Indonesia, yang akan dilaksanakan sekitar akhir November – awal Desember. Bersamaan dengan agenda rapimnas, akan digelar pengukuhan terhadap para pengurus KADIN Indonesia.

“Bersamaan dengan rapimnas, nantinya kita akan melaksanakan pengukuhan, pengukuhan yang di mana kalau bicara undang-undang kepengurusan KADIN itu harus ada keppresnya, insya Allah bersama dengan demikian, akhir November awal Desember itu sekalian rapimnas, kita akan melaksanakan pengukuhan dengan dikeluarkannya keppres tentang KADIN Indonesia,” ujar Ketua Umum KADIN Indonesia.

Kadin Indonesia
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid (kedua kiri), Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie (kedua kanan), Ketua Dewan Kehormatan, Rosan P. Roeslani (kanan) dan Ketua Dewan Kehormatan, Suryo B. Sulisto (kiri) saat melantik pengurus KADIN Indonesia, periode 2021-2026, di Hotel Westin, Jakarta Pusat, Rabu (20/10/2021). Pada kepengurusan KADIN Indonesia saat ini, terdapat 1401 orang pengurus, termasuk Ketua Dewan Kehormatan Rosan Roeslani hingga Ketua Dewan Pertimbangan Anindya N. Bakrie. Foto: Istimewa

Arsjad Rasjid mengatakan bahwa kepengurusan KADIN Indonesia periode 2021-2026 punya beban yang sangat berat. Pasalnya, saat ini Indonesia tengah dilanda Pandemi Covid-19, yang berdampak terhadap kesehatan dan perekonomian bangsa. Ia mengibaratkan upaya menanggulangi permasalahan tersebut, sebagai perang.

Ketua Umum KADIN Indonesia menegaskan, bahwa dua perang tersebut harus bisa dimenangkan, dan untuk memenangkan perang, dibutuhkan persatuan dan kerjasama dari semua pihak. Hal lain yang tidak boleh dilupakan dalam menghadapi pandemi, adalah optimisme. Arsjad Rasjid mengatakan, di tengah-tengah segala dampak buruk yang diakibatkan pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia Year on Year (YoY) masih bisa bertahan di angka 7 persen.

KADIN Indonesia menurut Arsjad Rasjid juga harus bisa menciptakan lebih banyak lagi pengusaha. Pasalnya, dengan lebih banyak lagi pengusaha, maka akan tercipta lebih banyak lagi lapangan pekerjaan, dan akan mengurangi angka pengangguran. Hal itu tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan Indonesia. Selain itu, pengusaha yang sudah ada menurutnya harus bisa diajak naik kelas.

“Kita ingin menciptakan lebih banyak pengusaha, bukan hanya pengusaha besar, tapi juga kecil, mikro. Tambah banyak pengusaha, ekonomi negara kuat,” terangnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid. Foto: Istimewa

Dalam sambutannya, Arsjad Rasjid juga menyinggung soal visi Indonesia Emas 2045. Ia mengajak para anggota KADIN Indonesia, untuk bisa ikut membantu merealisasikan visi tersebut, terutama di bidang ekonomi. Kata dia, jika visi itu gagal terwujud, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan merasakan dampak buruk.

“Jadi bapak ibu sekalian, tolong disiapkan program kerja Indonesia Emas 2045, dimundurkan lima tahun, dan bicara setiap tahunnya bagaimana,” ujar Arsjad Rasjid.

Terkait visi Indonesia Emas 2045, Ketua Dewan Pertimbangan Anindya N. Bakrie, dalam sambutannya mengatakan bahwa KADIN Indonesia harus bisa mengakselerasi pencapaian visi tersebut. Menurutnya saat republik ini berumur 100 tahun, Indonesia harus lebih kuat di bidang ekonomi, di bidang SDM dan disegani oleh negara lain.

“Kami dari dewan pertimbangan siap mendukung pak ketum dan pengurus untuk membuat suatu roadmap untuk menjalin hubungan baik, bukan hanya dengan pemerintah, tapi seluruh stakeholder untuk mendukung Indonesia Emas,” ujarnya.

Ketua Dewan Kehormatan KADIN Indonesia, Rosan Roeslani dalam sambutannya mengatakan pengusaha punya peran penting dalam menghadapi dampak ekonomi dari Pandemi Covid-19. Ia mengingatkan, bahwa di Indonesia, 60 persen PDB nya ditopang oleh peran swasta. KADIN Indonesia menurutnya harus bisa berkontribusi dalam menghadapi peperangan di bidang ekonomi.

“Kalau perekonomian mau sehat, kalau perekonomian mau tumbuh, kuncinya adalah peran swasta. KADIN bisa memainkan peran yang sangat-sangat vital, dan kebali jadi motor Indonesia ke depan,” ujarnya. (Lis/Fik/TI)

Loading