TOPIKINDONESIA.ID – Pesta Rakyat Sekura yang ditunggu-tunggu masyarakat Kabupaten Lampung Barat setiap setahun sekali itu pada Idul Fitri merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang.
Budaya lokal tersebut sangat digandrungi oleh hampir semua kalangan, baik tua, muda dan para wisman luar daerah.
Tak terkecuali dari beberapa wisman diluar Lampung juga menyukai tradisi kearifan lokal tersebut.
Salah satu pengunjung yang sengaja hadir pada Pesta Sekura di Pekon (Desa) Kota Besi kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Achmad Chrisna Putra (61) warga Bandar Lampung, mengaku sengaja hadir karena untuk melihat secara langsung pesta rakyat tahunan yang di selenggarakan 1 Syawal hingga 6 Idul Fitri.
Bahkan, Achmad Chrisna Putra yang merupakan Widyaiswara Ahli Utama di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung itu berpendapat, Pesta Sekura alangkah baiknya lagi jika dijadikan event lebih besar.
“Saya yang sengaja hadir di Acara Sekura di Pekon Kota Besi Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat, ini adalah sebuah kearifan (budaya lokal) yang harus terus dilestarikan,” ungkap mantan Kadis Perkebunan Provinsi Lampung tersebut, Kamis (5/5/2022).
Menurutnya, Budaya lokal semacam ini sebaiknya dikelola dan dijadikan event lebih besar atau tingkat provinsi dan perlu publikasi dari Pemkab.
“Karena waktu saya hadir juga ada wisman dari Bengkulu dan Sumsel yang nonton, dan mereka juga ingin melihat secara langsung Pesta Sekura, jauh jauh dari tempat mereka,” ucap mantan Pj Walikota Metro tersebut.
Selain itu juga, kata Mantan Kadiskominfotik Provinsi Lampung itu pesta Rakyat Sekura itu konon kabarnya sudah ada sejak 400 tahun silam. Dan tetap lestari hingga saat ini.
“Artinya budaya kearifan lokal, ini bisa mendunia, asalkan didukung oleh pemerintah. Dan ini bisa mengundang wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara, jika dikelola dengan event yang lebih besar, misalkan di tingkat kabupaten atau provinsi,” terang mantan Pjs Bupati Pesisir Barat tersebut.
Diketahui, warisan turun-temurun Sekura atau juga biasa disebut pesta topeng di Kabupaten Lampung Barat itu diselenggarakan satu tahun sekali saat Idul Fitri, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan sejak 1 Syawal hingga 6 Idul Fitri.
Hapis (21) warga Sebarus Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat, juga menambahkan, kegiatan pesta Sekura itu dilaksanakan secara bergantian antar pekon (desa) di Kabupaten Lampung Barat.
“Sekura itu juga ada dua macam, ada Sekura Kamak (kotor) dan ada sekura Betik (bagus),” kata Hapis.
Budaya lokal Lampung Barat itu juga, kata Hapis, juga sebagai ajang silaturahmi setelah melewati puasa Ramadhan.
“Maka di hari Raya Idul Fitri, Pesta Rakyat Sekura itu jadi tempat bersilaturahmi antar warga juga, selain bentuk hiburan dan warisan turun-temurun,” jelasnya.
Ditambah juga setelah dua tahun Pandemi Covid-19, baru bisa digelar di tahun 2022 ini.
Sehingga saat acara tahun ini digelar tumpah ruah warga berduyun-duyun datang menghadiri dan menonton kegiatan budaya Lampung Barat tersebut.
“Iya karena ini sudah dua tahun tidak digelar, akibat Pandemi Covid-19. Maka ketika digelar tahun ini, masyarakat sangat antusias ingin menyaksikan Sekura,” ungkap Hapis.
Hapis pun pernah mengikuti acara Sekura Kamak, dan ikut menaiki pohon pinang yang dimana diatasnya ada berbagai macam hadiah
“Sekura Kamak naik pohon ini juga jadi salah satu ikon unik, karena siapa yang bisa meraih hingga puncak maka mendapatkan hadiah yang sudah digantungkan di atas pohon pinang,” ujarnya.(*)