TOPIKINDONESIA.ID, LAMPUNG BARAT -Cuaca di Kabupaten Lampung Barat lebih dingin tidak seperti biasanya. Bahkan paling ekstrem, suhunya pun bisa mencapai 15 derajat celcius di pagi hari.
Seperti yang terasa di daerah Padang Cahya Kabupaten Lampung Barat cuaca pagi sampai pada 15 derajat Celcius.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Maidar mengatakan, kondisi cuaca ini sebelumnya telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pesawaran. Dimana puncak kemarau di Kabupaten Lambar diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus-September mendatang.
Hal itu kata Maidar memberikan dampak pada penurunan suhu mencapai 15 derajat Celcius.
“Jadi puncak kemarau ini diperkirakan berlangsung sampai Agustus –September nanti. Untuk itu masyarakat harus extra menjaga kesehatan apalagi bersamaan dengan Pandemi Covid-19,” jelasnya.
Maidar mengungkapkan bahwa menurunnya suhu saat memasuki musim kemarau, seperti dikutip dari BMKG bahwa suhu dingin pada malam hari disebabkan oleh musim kemarau. Kemudian Pada siang hari, Bumi akan menyerap panas karena awan lebih sedikit sehingga panas dari Matahari akan langsung diterima Bumi dan permukaan Bumi lebih panas.
“Kemudian pada malam hari, panas yang diserap pada siang hari akan dilepaskan kembali ke atmosfer suhu di permukaan akan turun. Itu yang menyebabkan malam terasa lebih dingin,” ungkapnya.
Selain itu, sambung Maidar, faktor elevasi atau ketinggian suatu daerah juga berpengaruh pada suhu dingin karena Secara topografi, semakin tinggi suatu daerah, suhunya akan semakin rendah.
“Berbeda dengan daerah pesisir, meski mengalami perubahan suhu, penurunannya tidak sedrastis di daerah dataran tinggi,” jelasnya.
Maidar menambahkan, berdasarkan laporan buletin dari BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran bahwa prakiraan musim kemarau di Kabupaten Lambar di bulan Agustus berdasarkan 6 Zom (43 persen dari 55 Zom) dan September 8 Zom (57 persen dari 62 Zom).
“Untuk puncak musim kemarau pada Agustus nanti khususnya terjadi sebagian wilayah seperti di Kecamatan Airhitam, Kecamatan Batuketulis, Kecamatan Belalau, Kecamatan Gedungsurian, Kecamatan Kebuntebu, Kecamatan Pagardewa, Kecamatan Sekincau, Kecamatan Sumberjaya dan Kecamatan Waytenong,” ujarnya.
Sementara, untuk puncak kemarau pada September terjadi sebagian wilayah di Kecamatan Balikbukit, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Kecamatan Batubrak, Kecamatan Lumbokseminung, Kecamatan Sukau dan Kecamatan Suoh.
“Dengan adanya prakiraan cuaca ini kami menghimbau masyarakat untuk melakukan antisipasi, misalnya pada sektor kebencanaan kami minta masyarakat masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena dikhawatirkan akan merambat ke lingkungan sekitar sehingga menimbulkan kebakaran,” pintanya.
Selain itu juga dia berpesan agar masyarakat di pemukiman juga hati-hati, untuk mengecek intalasi listrik.
“Untuk di kawasan pemukiman kami minta agar mengecek instalasi listrik dan objek-objek yang berpotensi memicu timbulnya sumber api sebagai bentuk antisipasi sejak dini,” tutupnya.(emi/Fik/TI)