TOPIKINDONESIA.ID, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim hari ini mengisi sosialisasi 4 Pilar MPR RI di SDIT Permata Bunda, Gedongmeneng, Bandarlampung. Peserta berasal dari guru setempat dan pengurus Yayasan Daarul Hikmah .
Abdul Hakim menjelaskan, sensitivitas masyarakat Indonesia patut diacungi jempol dalam hal menjaga nilai-nilai Pancasila yang sudah menjadi konsensus. Buktinya, saat ada upaya mengubah haluan ideolog Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila, masyarakat melakukan kontrol dan kritik.
Bahwa hal tersebut adalah bentuk penyimpangan dari sejarah. Bahwa Pancasila sudah final sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan tak perlu diperas menjadi Trisila dan Ekasila.
“Tanpa peran serta masyarakat, boleh jadi RUU itu akan meluncur mulus dalam pembahasan dan mengubah esensi Pancasila yang selama ini menjadi rujukan berbangsa dan bernegara,” ujar senator Lampung itu, Sabtu (22/5/2021).
Abdul Hakim juga menilai ada upaya melakukan pengaburan sejarah terhadap peran umat Islam dalam mendirikan bangsa. Salah satunya melupakan kelegawaan tokoh-tokoh Islam dalam Panitia 9 yang merumuskan Pancasila dengan menghapus kalimat “dengan kewajiban menjalan syariat Islam bagi pemeluknya” pada sila pertama yang kemudian berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Abdul Hakim menilai, kedewasaan tokoh dan umat Islam dalam bernegara sudah diuji sejak lama dan menjad catatan emas bangsa. Sebab itu, mundur dan berupaya memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila sesungguhnya bentuk pengingkaran terhadap konsensus.
Di akhir acara, dipandu tenaga ahli DPD, Abdul Hakim mengajak peserta dengan lantang menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”. Semua peserta dengan fasih melafalkan lagu itu. (Fik/TI)