TOPIKINDONESIA.ID – Empat daerah dengan angka anak tidak sekolah (ATS) tinggi menjadi atensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Keempat daerah tersebut diantaranya Kabupaten Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus dan Waykanan.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, Persentase angka Anak Tidak Sekolah dengan pendekatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang ada di empat daerah tersebut menjadi atensi pemprov untuk dapat dilakukan langkah penanganan.
“Adapun empat daerah tersebut antaranya Kabupaten Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus dan Waykanan,” ujar Mulyadi Irsan, saat diwawancarai di Kantor Gubernur Lampung, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, untuk Kabupaten Mesuji persentasenya 35,85%, Pesisir Barat 32,30 persen, Tanggamus 31,15 persen dan untuk Waykanan persentasenya 34,15%. Sehingga angka Partisipasi Sekolah menjadi salah satu faktor yang sangat penting guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain dari faktor kesehatan dan juga ekonomi.
“Untuk peningkatan IPM ini akan ada gerakan serentak dan akan dibentuk tim secara khusus,” jelas Mulyadi.
Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Lampung itu juga menambahkan, ada beberapa faktor tingginya ATS seperti faktor ekonomi, terbatasnya layanan pendidikan dan pelatihan, relevansi serta mutu layanan pendidikan serta faktor sosial dan budaya.
“Maka langkah yang harus dilakukan seperti deteksi dini anak rentan putus sekolah, pengembangan program dan pelatihan keterampilan yang bisa mendorong anak tidak sekolah dan putus sekolah untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” ungkapnya.
Serta adanya pengembangan upaya intervensi dan pendampingan peserta didik yang diprediksi rentan putus sekolah melalui pendekatan yang ramah anak, partisipatif dan melibatkan orang tua peserta didik.
“Berdasarkan data untuk ATS di Lampung usia 7 sampai 12 tahun ada 3.599 siswa, usia 13 sampai 15 tahun ada 11.851 siswa dan usia 16 sampai 18 tahun ada 1.335 siswa,” tandasnya. (*)