Hutama Karya Tanam 60 Ribu Pohon Sepanjang Jalan Tol Sumatera-Jawa

TOPIKINDONESIA.ID – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berkomitmen untuk selalu mengimbangi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur dengan pelestarian lingkungan di sepanjang jalan tol dan rest area yang dikelola baik itu di Jawa maupun Sumatra.

Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, Dwi Aryono mengatakan bahwa penghijauan yang dilakukan di ruas tol yang dikelola merupakan salah satu Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari Perusahaan yang harus terus dilestarikan.

Baca juga

Nasib Pers di Tangan Komisi Informasi Lampung

Covid-19 Varian Omicron Sudah Muncul di Indonesia, Lima Orang Terdeteksi Kasus Suspek

“Selama periode 2021 ini, tercatat lebih dari 60.000 pohon telah tertanam di seluruh ruas tol yang dikelola,” ungkap Dwi.

“Kegiatan penanaman dilakukan pada Hari Bumi, Hari Keanekaragaman Hayati, Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Penanggulangan Degradasi dan Kekeringan Sedunia, Hari Populasi Dunia, Hari Konservasi Alam Nasional, Hari Perumahan Indonesia, Hari Ozon Sedunia, Hari Habitat Sedunia, Hari Pohon dan yang baru saja dilaksanakan pada (11/12) kemarin yakni Hari Gunung Sedunia,” sambung Dwi.

Antisipasi Lonjakan Kendaraan saat Nataru 2022, PT HK Tambah Fasilitas Pelayanan di JTTS dan Imbau Tetap Laksanakan Prokes 5M

Adapun jenis pohon yang tertanam diantaranya yaitu Trambesi, Mangga, Akasia, Rambutan, Cabai, Jeruk Kasturi, Nangka, Pinang, Tabebuya, Pucuk Merah, Tanaman Bougenvil dan
Ketapang. Pohon-pohon tersebut terbagi di seluruh ruas tol Hutama Karya yang telah beroperasi.

“Paling banyak jumlah pohon ditanam di Ruas Pekanbaru – Dumai sebanyak 34.310 pohon, disusul oleh Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sebanyak 12.450 pohon, 4795 pohon di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, 1500 pohon di Ruas Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR-S), 1100 pohon di Ruas Sigli Banda – Aceh, masing-masing 850 pohon di Ruas Medan – Binjai dan Ruas Palembang – Indralaya, dan 660 pohon di Ruas Akses Tanjung Priok (ATP),” papar Dwi.

Pengarahan di Polda Sultra, Kapolri Tekankan Kawal Investasi di Tengah Pandemi Covid-19

Lebih lanjut Dwi menambahkan bahwa selain pohon-pohon yang tertanam tersebut, Hutama Karya juga berkolaborasi dengan Djarum Foundation untuk menanam jutaan pohon di sepanjang 2.818 KM ruas yang ada di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Kami baru saja melaksanakan ceremonial penanaman pohon dengan Djarum Foundation pada Rabu (08/12) di Rest Area KM 87 Jalur B, dimulai dengan menanam pohon trambesi sebanyak 15.000 pohon di tahun ini dan tahun depan,” jelasnya.

3 Dandim Diganti, Danrem 043 Gatam Lampung Pesan ke Pejabat Baru Jaga Pengendalian Prokes Covid-19

Selain itu, dari sisi pemeliharaan, Hutama Karya terus melakukan perawatan dan perbaikan di jalan tol yang dikelola.

“Kami menambahkan penunjang operasional tol seperti Rumble Strip dan Rumble dot, Warning lamp, CCTV yang berada setiap satu kilometer dengan kamera dua arah sehingga dapat memantau seluruh aktivitas yang berada di jalan tol, dan dilakukan pula pemeliharaan secara berkala sesuai SPM demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan tol,” ujar Koentjoro.

Masyarakat Tidak Boleh Lakukan Pawai Pergantian Tahun Baru 2022, Ini Sebabnya Kata Menko Perekonomian Airlangga!

“Sehingga apabila terjadi kondisi fisik jalan tol yang kurang baik seperti jalan yang berlubang atau bahkan longsor, akan segera kami tangani secepatnya dengan menggunakan berbagai jenis
perbaikan diantaranya yakni dengan Patching Hotmix, Scrapping, Filling & Overlay (SFO) sampai dengan Rekonstruksi Beton Rigid tergantung dengan kebutuhan perbaikannya,” sambung Koentjoro.

Sampai saat ini, Hutama Karya belum menerima arahan pemerintah untuk menerapkan penyekatan maupun kebijakan Ganjil-Genap di ruas tol yang dikelola.

PTPN VII Sosialisasi Permen Program TJSL

“Pada prinsipnya, perusahaan mengikuti arahan dari Pemerintah selaku regulator terkait dengan penanganan pencegahan Covid-19 serta selalu memberikan pelayanan yang optimal di jalan tol yang dikelola, termasuk jika nanti ada kebijakan tambahan terkait dengan mobilitas masyarakat di masa PPKM Nataru,” pungkas Koentjoro. (Fik)

Loading