Sejumlah Mahasiswa Arsitektur ITERA Kunjungi Rumah Adat Pesagi dan Pernong Lampung Barat Tidak Menerapkan Prokes

TOPIKINDONESIA.ID, LAMPUNG BARAT – Rombongan mahasiswa program studi arsitektur dari Institute Teknologi Sumatera kunjungi Lamban (Rumah) Adat Pesagi di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, dan Lamban Gedung Kepaksian Pernong, Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Rabu (20/10/2021).

Namun, pantauan media ini mereka tidak taat terhadap protokol kesehatan (Prokes) 5M, yakni dengan berkerumun. Seharusnya mereka taat aturan pemerintah.

Diketahui, kedatangan puluhan mahasiswa tersebut dalam rangka kuliah lapangan. Salah satunya yakni untuk lanskap budaya pada rumah adat diatas.

Mengingat Lamban Adat Pesagi telah masuk cagar budaya tak benda oleh Kemendikbud RI, yang dikenal keberadaannya sejak ratusan tahun silam dan strukturnya orisinil menggunakan atap ijuk serta tidak menggunakan paku dalam konstruksinya.

Sehingga, kedatangan sejumlah mahasiswa dimaksud erat kaitannya dengan disiplin ilmu konstruksi gedung atau arsitektur yang kini sedang di ampu oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai daerah tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Disdikbud Lambar, Riyadi Andriyanto, mengatakan pihaknya ikut memfasilitasi lawatan sejumlah mahasiswa dimaksud untuk mengenalkan fakta empirik kekayaan budaya yang syarat akan nilai edukasi.

“Karena dari pihak ITERA bersuratnya ke Disporapar selaku leading sektornya, kami dari Disdikbud juga ikut membantu memfasilitasi,” kata Riyadi sapaan Riyadi Andryanto.

Lanjut Riyadi, pihaknya bersama Disporapar Lambar juga mengaitkan dengan program studi mahasiswa ITERA yakni memperkenalkan sejumlah obyek wisata.

“Diataranya Rest Area Sumber Jaya, Masjid Bintang Mas Islamic Center, Kebun Raya Liwa, Kawasan Lumbok Seminung / Danau Ranau, dan Desa Wisata Kampoeng Kopi Rigis Jaya,” katanya.

Kemudian kata Riyadi, mengingat daerah Lambar khas dengan penghasil tanaman kopi pihaknya juga memfasilitasi edukasi pengelolaan dan produksi di sentra Kopi Luwak pada Ratu Luwak di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit.

Sementara itu Kepala Disporapar Lambar, Tri Umaryani, menyambut baik studi lapangan oleh rombongan mahasiswa serta sejumlah akademisi tersebut.

Pasalnya hemat Tri Umaryani, banyak dampak positif yang didapat dalam sektor pariwisata mulai dari pembangunan hingga promosi.

Dengan demkian pihaknya mengakui dapat memperoleh masukan dan saran, mengingat mahasiswa yang melakukan studi lapangan berasal dari prodi perencanaan wilayah kota untuk melihat lanskap wilayah setempat.

Sehingga kata Tri Umaryani, dapat menjadi stimulus bagi pegembangan pariwisata di kabupaten Lambar.

Selain itu, kegiatan tersebut akan meningkatkan kunjungan pada sektor wisata yang telah terdampak akibat pandemi Covid-19, yang secara tidak langsung membentuk dan menjadikan agen promosi pariwisata tujuan Kabupaten setempat.

“Karena memang pariwisata di Lambar kaya akan spot wisata dan eduwisata pun dinilai cocok untuk diterapkan, sehingga menjadi bahan kajian bagi kaum akademisi,” ujarnya.

Tri Umaryani mengucapkan terimkasih kepada ITERA telah memilih kabupaten Lambar sebagai lokus kajian akademik dan tujuan studi lapangan.

“Mudah-mudahan atas kehadiran ITERA ini dapat memacu kunjungan universitas lain untuk dapat melakukan kajian maupun riset di Lambar ini,” tandasnya.

(Mi/Fik/TI)

Loading