Kampung Kopi Desa Wisata Lambar Besok Dikunjungi Menteri Sandiaga Uno , Catat Ini Waktunya!

TOPIKINDONESIA.ID, LAMPUNG BARAT – Kampung kopi Pekon Rigis Jaya Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat, besok Rabu (29/9/21) dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno

Kungjungan itu menyusul agrowisata Rigisjaya itu masuk 50 besar ajang Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Diketahui, desa wisata Kampung Kopi Rigisjaya tersebut terhampar di atas tanah seluas 3.000 meter persegi dan mulai dibangun tahun 2018 lalu.

Kampung Kopi itu sendiri diresmikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sekaligus panen raya kopi, Minggu (22/7/18) silam.

Lokasi Desa Wisata Rigis Jaya terletak di Kecamatan Air Hitam, berjarak sekitar 55km dari ibukota Lambar, Kota Liwa, dengan ketinggian 860-1310 mm di atas permukaan laut.

Masuknya Rigis Jaya dalam 50 besar desa wisata di ajang ADWI merupakan prestasi yang membanggakan.

Pasalnya, Desa Wisata Rigis Jaya menjadi satu-satunya desa wisata di Provinsi Lampung yang mampu bertahan dan menembus 50 besar dari 1.831 peserta desa wisata asal 34 provinsi di seluruh Indonesia yang mendaftar di ADWI.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Lambar, Tri Umaryani saat dikonfirmasi, Selasa (28/9/21), mengatakan, kunjugan Menteri Sandiaga Uno juga kaitannya ajang ADWI tersebut. Tim juri melakukan penilaian secara langsung terhadap desa wisata Kampung Kopi menuju 10 besar desa wisata di tanah air.

“Intinya kunjungan pak menteri besok dalam rangka penilaian ADWI 2021. Di mana desa wisata di Lambar masuk sebagai salah satu dari 50 desa terbaik di Indonesia,” katanya.

Tri berharap, Menteri Sandiaga Uno menjadi motifasi bagi para desa untuk mengembangkan potensi wisatanya. Sehingga, benar-benar memberikan dampak ekonomi, bukan hanya desa akan tetapi ke masyarakat pada umumnya.

Soal penilaian ADWI, kadis berhijab dan berkacamata itu menyebut tujuh kretaria yang menjadi poin dari penilaian.

Antaranya, penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), desa digital, daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet.

Pihaknya tentu telah bersiap jelang penilaian dimaksud.

“Desa Wisara Kampung Kopi akan menyajikan yang terbaik dalam penilaian menuju 10 desa terbaik,” ucapnya.

Masih kata Tri, Kampung Kopi yang merupakan destinasi wisata yang berbasis kearifan lokal potensi ekowisata yang menonjolkan kopi sebagai brand yang dikelola.

Dimana, selain pengelolaan kopi sebagai minuman terdapat juga produk-produk unggulan lain yang berbahan baku dari kopi.

Contoh produk turunan yang dikelola dari bahan baku kopi antaranya, parfum kopi, handsanitzer kopi dan lain sebagainya.  Tentunya, semua dikelola secara alami dan berbahan baku kopi.

“Jadi kita akan menonjolkan produk-produk turunan dari kopi itu sendri. Misalnya, kopi dibikin pangharum, kopi dibikin handsanitzer,” jelasnya.

Hal ini tentu dengan harapan bahwa kopi bukan hanya sebagai minuman saja. Akan tetapi, dapat dikelola menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai ekonomi.

Sehingga, pelancong yang datang ke Kampung Kopi dapat belajar mengenai kopi dari hulu ke hilir. Baik cara tanam sampai dengan pengelolaan kopi yang dikemas menjadi beberapa produk turunan ini.

Menurut satu-satunya kepala dinas perempuan di Pemkab Lambar ini, Menteri Sandiaga Uno berkunjung ke destinasi wisata Kampung Kopi saja.

Meski, sejatinya Lambar memiliki potensi wisata lain yang tidak kalah menarik.

“Sebenarnya ingin menunjukan potensi-potensi wisata lain kepada pak menteri. Agar menjadi semangat para pengelola pariwisata, tetapi karena jadwal beliau padat kunjungan hanya ke Kampung Kopi yang mana masuk 50 besar ajang ADWI,” tegasnya.

Ditambahkan, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Pemkab Lambar Mazdan Bakri, kedatangan Menparekraf di Bumi Beguai Jejama Sai Betik tersebut, sebagai tindaklanjut terpilihnya Kampung Kopi Rigisjaya dalam 50 Besar Desa Wisata Terbaik, pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 setelah melewati serangkaian tahap kurasi.

Dikatakannya, bahwa rangkaian kunjungan Menparekraf di Lambar diantaranya, tiba di Bandara Raden Intan II pada pukul 10.00 WIB dan akan disambut oleh tim Provinsi Lampung, lalu pada pukul 10.15 WIB langsung menuju Lambar, dan diperkirakan pada pukul 14.30 WIB tiba di pos pinusan Kecamatan Sumberjaya dan disambut oleh mobil Patwal dan pengawalan dari Polres Lambar dan Satpol-PP.

”Dalam agendanya, bapak Menparekraf pada pukul 15.00 WIB tiba di Kampung Kopi Rigisjaya, yang akan disambut dengan prosesi adat (arak-arakan), tari sembah batin dan nyambai bersama,” ungkapnya.

Selanjutnya pada pukul 15.30 WIB, akan dilakukan pemaparan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan peratin Pekon Rigisjaya yang berpusat di kawasan anjungan Rigisjaya, pada pukul 16.00 WIB meninjau Bazar ekonomi kreatif di halaman Balai Pekon Rigisjaya, meninjau pembuatan kriya (ecoprint dan tapis, celugam, kopiah pelepah pinang) di balai Rakyat, lalu meninjau galeri souvenir di Galeri Anjungan.

Kemudian, pada pukul 16.30 WIB Menparekraf dijadwalkan melakukan penanaman kopi di kawasan anjungan Rigisjaya, pada pukul 16.45 WIB meninjau pengolahan kopi hulu-hilir di pendopo besar kawasan anjungan Rigisjaya, pada pukul 17.00 WIB melakukan kunjungan ke Anjoengan Sedoeh serta freeconference yang juga di kawasan anjungan.

”Usai mengikuti serangkaian acara, bapak Menparekraf akan langsung kembali ke Bandarlampung yang juga akan melalui jalur darat,” ungkap dia.

Sebelumnya, Desa Wisata Rigis Jaya dan empat desa wisata lainnya di Lampung masuk 300 besar, Kamis (19/8/21).

Sehari setelah itu, Jumat (20/8), Desa Wisata Rigisjaya dan satu lainnya di Lampung mampu menembus 100 besar ADWI.

Senin (23/8), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan Rigis Jaya masuk 50 besar ADWI. (Mrl/Fik/TI)

Loading