TOPIKINDONESIA.ID, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim menaruh perhatian pada kasus dibunuhnya seorang sepupu karena korban menghina kemaluan korban melalui pesan suara atau voice note di WhatsApp.
Kejadian berlangsung beberapa hari lalu di Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Dua orang sepupu akhirnya berkelahi dan satu di antaranya meninggal dunia.
Abdul Hakim menyoroti penggunaan ponsel bagi generasi muda. Juga kaitannya dengan banyaknya aplikasi media sosial di ponsel berbasis Android.
Abdul Hakim menilai, orangtua wajib mengawasi penggunaan ponsel Android oleh anak. Sehingga, semua akses anak terhadap ponsel bisa diketahui orangtua. Setidaknya, kata Abdul Hakim, orangtua memberikan arahan dan mewanti-wanti anak-anak agar menggunakan ponsel sesuai dengan kebutuhan belajar daring dan media sosial yang sehat.
Abdul Hakim bilang, orangtua mesti memberikan larangan keras terhadap anak untuk menghina atau mem-bully orang lain di media sosial. Hal itu bisa berdampak luas sebagaimana contoh kematian seorang sepupu di tangan kakak sepupunya sendiri.
Abdul Hakim mahfum, semua orang kini bebas mengakses ponsel dan semua jenis fitur. Meski begitu, ada edukasi yang intensif dari guru dan orangtua untuk menata anak-anak bijak bermedia sosial.
Anak-anak, kata senator Lampung itu, diminta untuk mengakses hal yang sesuai dengan kebutuhan pelajaran atau hal lain yang tidak cenderung melanggar hukum atau etika di masyarakat.
Abdul Hakim menginginkan, ada gerakan untuk memanfaatkan ponsel dengan baik dan wajar. (*/Fik/TI)