TOPIKINDONESIA.ID – PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII ikut meramaikan Pasar Murah yang digelar Pemkab Lampung Selatan dengan menjual gula kemasan 1 kilo gram merek Walini.
Gula Walini ini adalah produksi PTPN VII dari Pabrik Gula Bungamayang (Lampung Utara) dan Cintamanis (Sumsel).
Pelaku Usaha di Pesibar Masih Minim Tercatat di Disnakertrans, UMP Jadi Persoalan
Pasca Bebas Jalani Hukuman, Terduga Pelaku Curat Kembali di Ciduk Polisi
Pasar murah yang diadakan dalam rangka HUT ke 65 Kabupaten Lampung Selatan ini akan berlangsung di tujuh kecamatan. Pada edisi perdana yang digelar di GOR Way Handak, Kalianda, Kamis (25/11) itu, PTPN VII menyiapkan 1000 kg gula dengan harga Rp11.500 per kilo gram.
Pasar Murah dibuka Asisten Bupati Bidang Keuangan Yusril mewakili Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
Wow, 2.159 ekor Burung Tanpa Dokumen Resmi Diamankan KSKP Bakauheni
Dalam sambutannya, Yusril mengapresiasi PTPN VII yang mau bekerjasama dengan Pemkab untuk melaksanakan kegiatan pasar murah, menjual produknya dengan harga yang lebih rendah dari pasaran.
Menurut Yusril, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Lamsel dalam mengendalikan lintas harga terutama distribusi barang agar lancar dan terkendali.
Sekdaprov Fahrizal Rapat dengan Mendagri Tito soal Penyerapan APBD 2021 dan Strategi 2022-2025
“Saya menghimbau kepada pelaku usaha terutama distributor grosir, agen, ngecer untuk menambah stok diatas kebutuhan normal sehingga ketersediaan masyarakat tercukupi, “tuturnya.
Lebih lanjut Yusril mengatakan bahwa, ada beberapa manfaat yang dapat di petik dalam kegiatan pasar murah ini secara sosial maupun ekonomis.
Jadwal Acara SCTV Hari Ini Senin 22 November
“Seperti tumbuhnya kepedulian sosial lingkungan, tersedianya barang kebutuhan dalam jumlah yang cukup, dan terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.
Selain itu, secara umum dari segi barang dapat menjadi lancar dan terkendali untuk mencegah tindakan spekulan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab.
Disaat situasi masih dalam pandemi, adanya pasar murah ini dapat menjadi solusi yang tepat dalam mengontrol harga-harga kebutuhan pokok yang akhir-akhir ini cenderung mengalami kenaikan di pasar tradisional.
“Terutama minyak goreng dan juga cabai ada peningkatan harga pada minggu-minggu ini. Saya minta seluruh warga masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan pasar murah ini untuk berbelanja memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” harapnya.
Ia berpesan, pelaksanaan kegiatan pasar murah tersebut dapat berlangsung sukses, tertib, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Karena kita masih dalam situasi pandemi dan belum zona hijau, jadi harus tetap mematuhi prokes,” pungkasnya.
Sementara Kabag Pengadaan dan Umum PTPN VII, Yushar Ganda Saputra mengatakan, pihaknya terus berpartisipasi dalam setiap dinamika masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi.
Untuk saat ini, kata dia, produk retail yang diproduksi PTPN VII dan sudah diedarkan langsung ke masyarakat baru gula putih. Dalam beberapa waktu ke depan, PTPN VII bersama induk perusahaan (PTPN Grup) akan segera melaunching minyak goreng, kopi, dan teh.
“Dalam beberapa waktu ke depan, selain gula putih, kami juga akan jual minyak goreng, kopi, dan teh secara retail dengan merek Walini. Ini adalah produk dari kebun milik negeri dan diproduksi oleh PTPN Grup, termasuk PTPN VII,” kata dia.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membantu kebutuhan masyarakat Lamsel.
“Saat sistuasi seperti ini, tentu ada beberapa masyarakat yang membutuhkan sembako dengan harga murah. Dan semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat setempat,” pungkasnya.
Tujuh kecamatan yang menggelar pasar murah dalam rangka HUT ke 65 Kabupaten Lampung Selatan adalah Sidomulyo, Bakauheni, Merbau Mataram, Tanjungbintang, Kalianda, Natar, dan Jatiaagung. (*)