TOPIKINDONESIA.ID, PESISIR BARAT – Ali Uzi (44) warga Pekon Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan, sudah 10 tahun tak bisa berjalan akibat terjatuh saat memanjat pohon.
Pria paruh baya ini mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya akibat terjatuh ketika hendak memetik buah malinjo untuk sayur dan akibatnya sampai kini ia tak bisa lagi berjalan secara normal.
“Dulu ketika habis jatuh, saya hanya bisa berobat secara tradisional itupun cuma diurut-urut saja maklum saja karna tidak ada biaya untuk ke Dokter,” Kata Ali Uzi sambil merajut benang jala, Jum’at (8/10/2021)
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lelaki yang tinggal sendirian ini dengan tekun membuat alat tangkap ikan itupun kalau ada pesanan saja. Dan untuk satu buah jala Ali bisa menyelesaikan dalam waktu satu bulan dan mendapat imbalan Rp.300,000,00-.
“Ya kalau tidak ada pesanana ya terpaksa nganggur, mau bikin sendiri tidak ada modal,” Ujar Ali.
Dengan uang tersebut Ia mengatakan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, apalagi akhir-akhir ini kaki kanannya tidak bisa digerakkan lagi dan terkadang merasa sakit yang tak terhingga.
“Obat harus ada terus, karna sewaktu-waktu rasa sakit di kaki saya datang secara tiba-tiba jadi dengan minum obat rasa sakitnya bisa berkurang,” Jelas Ali dengan sedih.
Beruntung para saudaranya sangat peduli membantu Ali. Setiap hari ada saja yang datang walau sekadar membawakan sayur dan menimbakan air untuknya. Sedangkan untuk nasi dia bisa masak sendiri dengan menggunakan listrik (magic com).
“Kadang saya minta bantuan tetangga untuk menimbakan air buat mandi kalau saudara saya kebetulan tidak bisa datang,” Ucapnya.
Menurut Ali, ia sebenarnya mempunyai sepasang anak, namun keduanya tidak tinggal dengannya lagi hanya bisa sekali-sekali menjenguk.
“Anak saya yang perempuan kerja sebagai ART dan tinggal disana sedangkan yang laki-laki beserta menantu saya juga tingal ditempat lain untuk usaha,” Terang Ali seraya mengusap wajahnya.
Tak banyak lagi aktivitas yang bisa dikerjakan olehnya, mengingat kondisi fisiknya yang sekarang dan hanya menjadi pengrajin jala, itu pun kalau ada yang meminta. Bahkan sekedar keluar rumah saja iapun harus berjuang keras untuk menaiki kursi roda.
“Minta do’anya supaya saya bisa sehat terus dan bisa bekerja sebagai pengrajin jala untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan saya,” Harapnya dengan mata berkaca-kaca. (Ton)