PTM Terbatas, Sekolah Harus Ketat Prokes 5 M

TOPIKINDONESIA.ID, LAMPUNG BARAT – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Lampung Barat mulai dilaksanakan. Dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat 5M, yakni Memakai Masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan.

Sejumlah sekolah yang sudah mulai tatap muka tersebut ditinjau oleh Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial pada Kamis (16/9/2021).

Sejumlah sekolah itu, yakni SDN2 Purajaya Kebuntebu dan SMPN1 Cipta Mulya Kebun Tebu. Kemudian SMPN1 Pura Mekar Gedungsurian, Madrasah Ibtidaiyah Pura Mekar Gedungsurian dan SDN 1 Tri Mulyo Gedung Surian. SMPN1 Sinar Jaya Air Hitam dan SDN1 Semarangjaya Air Hitam.

Yang menjadi perhatian Edi Novial adalah persiapan dan kelengkapan di sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan pada pelaksanaan pembelajaran.

“Setiap sekolah diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi kesehatan siswa dan pengajar di sekolah,” ujar Edi Novial.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lambar itu meninjau PTM terbatas bersama tim kabupaten. Seperti dari dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas lingkungan hidup, badan penanggulangan bencana daerah, dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat, satuan polisi pamong praja serta jajaran dari kecamatan.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sebelumnya juga sudah mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah titik.

Diantaranya di sekolah PAUD Alif , SDN 1 Way Mengaku, MIN 2 Lambar dan SMPN Sekuting Terpadu Kecamatan Balik Bukit.

Hal tersebut menindaklanjuti telah efektifnya PTM yang telah diberlangsungkan sejak sepekan lalu.

Sekretaris Satgas Covid-19 Lambar, Maidar, mengatakan monev ialah sebagai kontrol pihaknya ditengah keberlangsungan PTM dimaksud.

“Kita bersama tim hari ini Monev, melihat bahwa umumnya pihak sekolah telah melakukan prokes, harapannya tentu konsistensi merupakan hal utama,” jelasnya.

Karena kata Maidar, meski sosialisai prokes telah gencar namun pengawasan dan kontrol juga bagian penting untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 khususnya pada sektor pendidikan.

“Seperti sekolah menyiapkan sarana cuci tangan, memastikan untuk memakai masker, tes suhu, dan jumlah siswa dalam kelas berjarak 1,5 meter per meja, itu yang kita Monev,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, itu semua diimplementasikan sesuai SKB 4 menteri seperti kuota 50 persen jumlah siswa perkelas.

“Selain itu, kami dari tim satgas menetapkan kepada semua OPD untuk melakukan monev dalam rangka pengendalian dan penanganan covid 19,” ujarnya.

Masih kata Maidar, rencananya Monev disejumlah sekolah yang ada di Lambar yang menyelenggarakan PTM akan dilakukan di berbagai kecamatan lain.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Lambar, Bulki, menambahkan pihaknya bersama tim yang terdiri dari BPBD, Inspektorat, BPKD, Kecamatan, Puskesmas Balik Bukit, dan Aparat Pekon.

“Tim dilapangan memberikan edukasi kepada sekolah tentang prosedur pelaksanaan PTM yang sesuai dengan aturan agar mampu memutus mata rantai penyebaran COVID 19,” tandasnya. (Fik/TI)

 528 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *