TOPIKINDONESIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung tahun 2024 ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk perbaikan saluran drainase.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan saat menghadiri acara Halal Bihalal di PDAM Way Rilau, Selasa (30/4/2024).
“Anggaran untuk drainase itu tahun ini Rp15 miliar. Itu untuk perbaikan di seluruh Kota Bandarlampung dari pangkal sampai ujung. Jadi seluruh kecamatan,” kata Iwan Gunawan.
Namun Iwan tidak merinci berapa panjang saluran drainase yang akan dikerjakan dengan jumlah anggaran tersebut. Menurutnya pembagian itu ada di Dinas PU.
“Saya tahu di dinas PU itu ada banyak lokasi titik bajir yang ditangani. Titiknya bisa tanya di PU. Tapi itu banyak karena ada programnya sendiri,” ujarnya.
Yang jelas, kata Iwan, perbaikan drainase itu terbagi dua yaitu program reguler dan program rutin.
“Kalau program regular itu sedang berjalan, kalau yang rutin itu ketika ada banjir ada tim yang datang memperbaiki. Ada yang rusak misalnya rubuh itu segere diperbaiki didandan supaya saat hujan tidak melimpas airnya,” kata Iwan.
Iwan pun membenarkan kalau saat ini kondisi kondisi hujau sudah makin berkurang dan membuat air hujan tidak tertampung maksimal di saluran drainase.
“Ini genangan, begitu hujan berhenti dia surut. Tandanya apa? antara saluran dengan limpasan air yang masuk sudah tidak seimbang. Kawasan hijau menjadi coklat JADI seluruh air yang masuk ke drainase itu melimpas,” tandasnya.
Sebelumnya masalah drainase ini jadi salah satu rekomendasi dari DPRD Bandarlampung untuk segera diselesaikan oleh Pemkot.
Anggota DPRD Bandarlampung, Hadi Tabrani mengatakan pengerjaan drainase di tahun 2023 tidak mencapai target karena anggaran yang terbatas.
“Saluran irigasi kita memang cukup panjang. Kemarin itu memang tidak bisa dipenuhi semua. Dari 17 ribu meter, hanya sekitar 5 ribu meter yang terealisasi. Jadi belum maksimal,” kata dia.
Maka DPRD meminta agar Pemkot Bandarlampung di tahun ini memaksimalkan anggaran perbaikan saluran drainase untuk mencegah banjir.
“Kemarin (tahun 2023) itu anggarannya Rp2 miliar untuk Rp5 ribu meter. Maka kita minta tahun ini agar anggarannya dimaksimalkan,” tutupnya. (*)
