TOPIKINDONESIA.ID – Penggerak Milenial Indonesia (PMI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Lampung mengelar diskusi bertema ” Gen-Z Bicara : Menyoal Harapan dan Tantangan Demokrasi Kita” melalui Via Zoom Meeting.
Diskusi via aplikasi Zoom menghadirkan tiga pembicara yakni Rizky Hendarji Putra, Kader Muda NasDem Lampung, Indra Bahari, Mahasiswa PascaSarjsana Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Bandung, dan Jane Rosalina, Divisi Pemantauan Impunitas KontraS. Dimeriahkan Oleh Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan Zs.
Wildan Hanafi selaku Koordinator Penggerak Milenial Indonesia DPW Lampung Mengatakan, dalam diskusi berangkat dari yang sudah-sudah terjadi di Indonesia, Generasi Milenial dan Gen-z selalu menjadi korban Demokrasi, kenapa demikian karena mereka dibutuhkan suara mereka saja, tanpa mendorong dan mengasah Sofskil dan hadskil, sehingga mereka paham akan pentingnya berdemokrasi, paparnya ke awak media Jum’at (29/4/202).
Indra Bahari selaku Ketua bidang kajian kelimuan HmI cabang kabupaten bandung memaparkan “Kami ingin mencoba membuka gagasan soal regresi demokrasi itu memang terjadi di Indonesia, dan itu harus bisa diterima dan dipahami, bukan hanya oleh akademisi tapi juga masyarakat sipil,”paparnya.
masyarakat sipil saat ini menganggap Indonesia baik-baik saja, tidak ada permasalahan, atau bahkan regresi.
“Memang banyak perspektif maupun tema yang ditulis dalam buku ini dari soal general, situasi demokratisasi di indonesia dan di dunia,”katanya.
Lebih lanjut, Jane Rosalina menegaskan “Dalam beberapa waktu terakhir, kritik sering dikaitkan dengan tindakan subversif, kritik berarti anti-negara ataupun anti-pemerintah, yang kemudian dijawab oleh Negara dengan tindakan represif untuk membungkam kebebasan warga negaranya”
Padahal ini merupakan bentuk ekspresi publik sebagai wujud partisipasi masyarakat yang demokratis guna menjaga keberlangsungan proses demokrasi.
“Jangan sampai pola-pola tersebut justru memperparah iklim demokrasi di Indonesia dan membuat masyarakat takut untuk mengkoreksi pemerintah. Semoga ruang-ruang diskursus seperti ini terus mengakar dan meluas sebagai bentuk partisipatif-korektif masyarakat yang baik terhadap Negara,”tegas Jane Rosalina.
Ditutup oleh Rizki Hendarji Putra ia mengatakan, Saya sangat mengapresiasi kegiatan kegiatan semacam ini, isu demokrasi memang menjadi pembahasan yg menarik. pembahasan ini harus digalakkan dikalangan Milenial, termasuk Politik Inklusif, harus menjadi cara berpolitik anak muda agar stagnansi hingga laju regresi demokrasi bisa ditekan menjadi kemajuan demokrasi.
“Ia berharap PMI menjadi lokomotif untuk menggalakkan isu perbaikan demokrasi ke generasi muda, agar gen z sebagai back bone bangsa siap menyongsong kepemimpinan bangsa ke depannya,”tutupnya. (*)