TOPIKINDONESIA.ID, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian kepada setiap sekolah, khususnya SMP dan SMA yang pola masuknya dengan sistem zonasi.
Satu catatan penting dalam sistem zonasi, ujar Abdul Hakim dalam siaran persnya hari ini, ada wilayah yang minim sekolah. Dengan demikian, siswa yang berada pada zona itu tidak mendapat beberapa alternatif untuk bersekolah.
Sementara, sekolah yang sudah mapan, tetap mencari incaran meskipun jauh dari zona calon siswa di sekolah itu.
Hal ini, kata senator Lampung itu, bisa disiasati dengan meningkatkan kualitas gedung dan penambahan jumlah sekolah di zona yang minim sekolah.
“Dengan demikian, Siswa di daerah itu tetap bisa sekolah di entitas yang berada dekat dengan rumahnya,” ujar Abdul Abdul Hakim.
Sejauh ini, kata dia, sekolah belum merata di setiap kecamatan. Sehingga, ada satu kecamatan yang mempunyai banyak sekolah, di sisi lain ada kecamatan yang minim sekolah.
Yang perlu juga disosialisasikan, ujar Abdul Hakim, adalah cara pandang orangtua. Dengan sistem zonasi, orangtua memasukkan anak ke sekolah yang terdekat dengan rumah. Hal itu menjadikan ongkos ke sekolah bisa terjangkau meski sekarang model pembelajaran masih daring.
Abdul Hakim yakin, jika setiap kecamatan mencukupi bangunan atau gedungnya, orangtua juga yakin menyekolahkan anaknya di sana. Abdul Hakim mencatat, ada beberapa SMP yang masih menumpang di bangunan sekolah lain.
Namun, ia yakin, itu hanya sementara. Ke depan, pemda, khususnya Pemerintah Kota Bandarlampung, lebih melakukan pendekatan kepada masyarakat agar mau menyekolahkan anak mereka ke sekolah terdekat yang kilometernya sesuai dengan zonasi.
Abdul Hakim memahami, kritik banyak kalangan terhadap sistem zonasi ini. Namun, ke depan, jika pemerintah daerah bisa menyinkronkan kualitas semua sekolah dan ada standar yang sama, sistem zonasi akan lebih lancar lagi.
Abdul Hakim menyoroti sistem zonasi yang berjalan saat ini. Karena sudah demikian sistemnya, ia mengajak masyarakat mengikuti. Dan juga mendorong pemda melakukan hal yang ia sampaikan pada paparan di atas.
“Hal ini akan mereduksi kesan beberapa sekolah yang dikenal unggulan. Karena ke depannya semua sekolah akan unggul oleh anak-anak yang memang berdomisili di zona sekolah tersebut,” terangnya. (Fik/TI)