TOPIKINDONESIA.ID – Hingga Hari kedua dibukanya pendaftaran, Kamis (2/2/2023), pendaftar calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung periode 2023-2027 mendatang sudah 4 mendaftar.
Keempatnya adalah M. Alzier Dianis Thabranie Daud (tokoh Lampung), Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Amalsyah Tarmizi (Mantan Danrem 043 Gatam) dan Edi Irawan Arief Ketua DPD Partai Demokrat Lampung.
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketum KONI Lampung Periode 2023-2027, Rudi Antoni, SH, MH, mengatakan, sejak dibuka pendaftaran 1 Februari hingga pada hari Kamis (2/2/2023) kemarin peminat calon Ketum KONI Lampung sudah ada 4 mendaftar.
Mereka itu, kata Rudi Antoni yakni Alzier diwakilkan oleh timnya Zakwansyah pukul 15.30 Wib, kemudian Arinal pengambilan formulir diwakili oleh Deni Ribowo pukul 11.00 Wib, pada hari pertama Rabu (1/2/2023).
Selanjutnya pada hari kedua Kamis (2/2/2023), Amalsyah Tarmizi mengambil formulir calon Ketum KONI Lampung sekitar pukul 14.30 Wib yang mengambil form nya adalah Nerozely Agung Putra serta Edi Irawan Arief oleh R. Suciadi pada pukul 15.00 Wib.
“Tadi ada 2 yang mengambil formulir pendaftaran Caketum KONI Lampung. Total yang sudah mendaftar jadi total 4 calon, hingga Kamis kemarin,” terang Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Caketum KONI Lampung periode 2023-2027, Rudi Antoni, S.H., M.H, Jumat (3/2/2023) pagi.
Pengambilan fomulir caketum KONI Lampung ini dapat dilakukan hingga hari Minggu, 5 Februari 2023. Kemudian dilanjutkan pengembalian formulir dan berkas yang dimulai tanggal 6 sampai 14 Februari 2023. Selanjutnya dilakukan perbaikan dan melengkapi berkas mulai 15 dan 16 Februari 2023.
Terakhir 17 Februari 2023 dilakukan verifikasi dan validasi penetapan bakal calon yang akan bertarung di Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Lampung.
Musorprov rencananya digelar pada 20 Februari 2023 dalam rangka menggantikan Ketum KONI Lampung, Yusuf Barusman, yang telah beberapa kali diperiksa oleh jajaran Kejati Lampung. Yakni terkait kasus dugaan dana hibah KONI Lampung Tahun Anggaran 2020 yang berdasarkan perhitungan dan audit akuntan publik didapati kerugian negara mencapai Rp2,57 miliar lebih.
Diketahui sebelumnya, mantan Danrem 043 Garuda Hitam (Gatam) Brigjen TNI (Purn) H. Amalsyah Tarmizi menyatakan kesiapannya menjadi Ketua KONI Lampung periode 2023-2027 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi kepada Awak media melalui pesan singkat WhatsAppnya, Kamis (2/2/2023).
“Saya siap untuk memimpin KONI Lampung periode yang akan datang, dan secepatnya saya akan mendaftarkan diri untuk menjadi Ketua KONI Lampung,” ujar Amalsyah.
Amalsyah juga menyampaikan bahwa keinginannya maju mencalonkan ketua itu untuk memajukan Olahraga di Provinsi Lampung.
“Saya ingin memajukan Olahraga di Lampung, agar bisa mengharumkan nama Provinsi Lampung khususnya di tingkat Nasional maupun Internasional,” kata Amalsyah.
Masih menurut pensiunan Perwira Tinggi TNI AD tersebut, “Potensi Olahragawan di Lampung ini sangat besar, tinggal bagaimana KONI bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada, agar bisa unjuk gigi mengharumkan nama Provinsi Lampung ditingkat Nasional bahkan Indonesia ditingkat Internasional,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, “KONI Lampung sebagai Induk semua cabang olahraga di Provinsi Lampung seharusnya bisa mengelola olahraga di Lampung, agar bisa melahirkan atlit-atlit Nasional maupun Internasional dengan dukungan dana yang ada,” imbuhnya.
Lebih jauh Amalsyah Tarmizi mengemukakan bahwa, “Jika saya dipercaya untuk memimpin KONI Lampung periode yang akan datang, maka yang pertama akan saya benahi adalah, mengelola anggaran sebaik mungkin, membina semua cabang olahraga yang ada di Lampung, memajukan olahraga yang ada di Lampung,” pungkasnya.
Disisi lain, M. Alzier Dianis Thabranie menegaskan siap mencalonkan diri menjadi Ketum KONI Lampung periode 2023-2027.
“Jujur saya terpanggil untuk menjalankan tanggungjawab mengurus cabang olahraga (cabor),” tegasnya.
Selain itu, Alzier berjanji mendepankan kerjasama dengan pihak swasta, dalam hal ini berbagai perusahaan besar yang ada di Lampung. Sebab untuk membiayai KONI dan dalam rangka pembinaan cabang olahraga, tidak bisa hanya mengandalkan dana hibah APBD Provinsi Lampung atau Kabupaten/Kota yang ada.
Idealnya menurut Alzier setiap cabor membutuhkan dana sebesar Rp250 juta sampai Rp500juta setahun guna melakukan pembinaan. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya dan meningkat prestasinya.
“Ini yang saya prioritaskan jika diberi amanah sebagai Ketum KONI Lampung periode mendatang. Jalin kerjasama berbagai pihak. Di Lampung saya yakin banyak perusahaan besar yang dapat berpartisipasi mengembangkan dunia olahraga. Misalnya ada dana CSR (Corporate Social Responsibility). Jadi tidak boleh hanya berpikiran sempit mengandalkan dana Hibah APBD. Nanti ujung-ujungnya bermasalah. Diperiksa jaksa dan lain-lain. Ini tidak boleh terjadi lagi,” janji Alzier.
Untuk itu, Alzier berharap cabor dapat memilih Ketum KONI Lampung yang terbaik dalam Musorpov KONI Lampung.
“Sudahlah, jangan memilih “kepiting batu” sebagai pengganti Ketum KONI Lampung. Mengapa ? Karena Kepiting batu itu, matanya merah, jika dipegang menjepit, dimakan beracun,” kelakar Alzier.(*)