Sukses Didik 7 Anak dari Profesi Jurnalis Perempuan di Lampung, Berikut Profil Kisah Inspiratif Kusmawati !

229 views
Kusmawati mendapatkan penghargaan di Hari Ibu. Foto: Humas Polda Lampung

TOPIKINDONESIA.ID – Sukses dalam mendidik 7 anak dari profesi yang dijalani, merupakan sebuah kisah inspiratif bagi seorang jurnalis perempuan di Lampung ini.

Ya, dia selain berprofesi sebagai jurnalis, Kusmawati juga seorang ibu dari 7 anak-anaknya.

Di hari ibu ini, Kusmawati yang saat ini merupakan Redaktur Rmollampung masih terus berkarya.

Bahkan menjadi seorang Ibu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Kusmawati.

Ia adalah perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis di Provinsi Lampung.

Profesi jurnalis, memang bukan cita-citanya sejak awal. Namun, awal menjadi jurnalis ini lah merupakan bentuk kebangkitan Kusmawati dari keterpurukan.

Tentang Kusmawati

Di usia 52 tahun ini, Kusmawati menceritakan, perjuangannya bangkit dan menjadi Ibu di tengah kepadatan melakukan tugas-tugas jurnalistik.

“Dari kuliah saya sudah mulai bekerja di toko perhiasan di Jakarta, hingga menjadi kepala cabang. Tapi, di akhir semester Ayah meninggal dunia dan Ibu meminta saya pulang ke Lampung,” kata Kusmawati, Kamis (22/12/2022).

Kusmawati mendapatkan penghargaan di Hari Ibu. Foto: Humas Polda Lampung

Menurut Kusmawati, permintaan sang Ibu bukan tanpa alasan, sebab ia anak pertama yang sangat diandalkan untuk membantu Ibunya merawat dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Saya 4 bersaudara dan saya anak pertama. Jadi, setelah wisuda saya langsung kembali ke Lampung. Walaupun harus tinggalin pekerjaan,” ungkap Kusmawati yang juga Ketua Jurnalis Polda Lampung itu.

Kusmawati yang juga Ketua Bidang Hukum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung ini meyakini, jika rezeki yang diberikan Allah SWT tak akan tertukar. Begitupun ketika harus melepas posisi sebagai kepala cabang di toko perhiasan itu.

“Alhamdulillah, di Lampung saya ditawarin lagi kerja. Dan atasan saya di Jakarta meminta saya menjadi ketua cabang toko perhiasan cabang Lampung,” ungkapnya.

Kehilangan Jadi Ujian untuk Kusmawati

Namun, keadaan tak selalu sama dengan apa yang manusia inginkan. Beberapa waktu setelah sang Ayah meninggal, Ibu dari Kusmawati juga meninggalkannya dan ketiga adiknya.

Bertahan hidup dan menghidupi adalah satu-satunya pilihan. Meskipun seorang perempuan, menjadi anak pertama yang menjaga adik-adiknya pun bisa ia lakukan. Berikut, menyekolahkan adik-adiknya dan menjaga salah satu adiknya yang sebagai penyandang disabilitas.

Bahkan, Kusmawati tak mau dipisahkan dari adik-adiknya. Sekalipun ada lelaki yang menikahinya, ia tetap tak mau lepas tangan menjaga adik-adiknya.

Hingga akhirnya, seorang abdi negara mempersuntingnya dan menerima segala kondisi Kusmawati.

“Tahun 1996 saya menikah dengan seorang marinir, tapi tetap tidak melepaskan tugas sebagai anak paling tua,” ungkap perempuan kelahiran 12 Juni 1970 itu.

Lagi-lagi, ketabahan Kusmawati di uji Allah SWT. Suami tercinta gugur dalam kecelakaan di tahun 1997.

Tak bisa dibohongi, kehilangan orang yang dicintai begitu menyakitkan untuknya. Di samping itu pula, ia harus tetap melanjutkan hidup yang masih panjang.

“Nah di sini lah, akhirnya saya bekerja menjadi seorang jurnalis di Lampung. Sekitar tahun 1999,” ungkap Kusmawati.

Menjadi Jurnalis Perempuan dan Seorang Ibu

Awalnya, ia menjadi wartawan atau jurnalis di sebuah perusahaan media cetak (koran) Lampung Ekspres. Kala itu, media cetak hanya Lampung Ekspres dan Lampung Post.

Kusmawati Redaktur Rmollampung saat memberikan sambutan usai menerima penghargaan di Hari Ibu. Foto: Humas Polda Lampung

“Dulu masih jarang media-media, apa lagi jurnalis yang perempuan, jarang banget. Ya kita tahulah pekerjaan menjadi seorang jurnalis seperti pekerjaan lain, susah,” ucapnya.

Jurnalis senior di Lampung ini menceritakan awal pos penempatannya di lingkup kriminalitas. Seperti, meliput di area Polda Lampung, Polresta Bandar Lampung hingga polsek jajaran. Yang pastinya, berkaitan dengan tindak pidana kejahatan berikut pelakunya.

Di tengah profesinya menjadi jurnalis, Kusmawati pun menikah lagi. Kondisinya pun tetap sama, ia tetap menjaga adik-adiknya dan tak luput menjadi Ibu untuk anak-anaknya.

Menjadi jurnalis dan Ibu 7 anak bukan hal yang mudah. Apalagi, Allah mempercayai Kusmawati memiliki anak yang jaraknya cukup dekat.

“Anak saya itu jaraknya 1 tahun atau 2 tahun. Yang paling tua 25 tahun, yang terakhir 16 tahun,” katanya, seperti dilansir dari Lampunggeh.

Bahkan, beberapa kali ia membawa anaknya saat hendak wawancara dengan narasumber. Dengan catatan, situasi terbilang aman.

Meskipun demikian, jurnalis perempuan ini terbilang sebagai seorang Ibu yang sukses dalam memberikan hak pendidikan terhadap ketujuh anaknya.

“Pasti lumayan (kesulitan), apalagi jaraknya (usia) dekat. Belum lagi kalau ada liputan harus bener-bener ngatur waktu. Pekerjaan tetap harus dijalani, tapi juga tetap memberi perhatian sebagai seorang ibu kepada anak-anak,” katanya.

Beberapa orang memandang profesi jurnalis tidak bisa menjamin kelayakan hidup keluarga. Namun, Kusmawati membantah dengan tegas anggapan tersebut. Menurutnya, rezeki tidak pernah tertukar.

“Saya sangat bersyukur, Alhamdulillah, Allah mencukupi kebutuhan keluarga kami. Anak 1-3 sudah lulus kuliah dan bekerja di perusahaan. Anak ke-4 dan 5 menjadi anggota Polri. Yang ke-6 ini masih SMA dan akan melanjutkan di Australia. Dan terakhir, masih mondok (pondok pesantren),” terangnya.

Mungkin, jika dipikir menggunakan logika, hal tersebut tidak bisa terjadi dengan segala keterbatasan. Namun, ini kenyataannya, bantuan Allah SWT tak pernah salah sasaran. Kemudahan dan kelapangan diberikan Allah melalui orang-orang baik disekitarnya.

“Nggak lepas juga, kebaikan yang saya dapatkan pasti dari Allah,” ungkap Kusmawati.

Pencapaian Terbesar menjadi Seorang Ibu bagi Kusmawati

Pendidikan anak-anaknya dinilai terpenuhi. Namun, bukan itu pencapaian utama seorang Ibu. Menurut Kusmawati, pencapaian terbesar sebagai Ibu yang mendidik anaknya adalah jika anaknya menjadi taat kepada Allah SWT.

“Pencapaian dalam ukuran saya itu, anak-anak saya taat beribadah, termasuk salat 5 waktu, juga tolong menolong, intinya terus jadi orang baik,” katanya.

Menurutnya, perbuatan yang dilakukan itu pun akan kembali kepada masing-masing insan.

“Orang baik itu banyak, tapi lebih baik bagaimana kita banyak berbuat baik,” kata Kusmawati, Ketua Jurnalis Polda Lampung sejak tahun 2016-sekarang.

Pesan Kusmawati untuk Para Ibu di Hari Ibu

Di momentum Hari Ibu ini, Kusmawati membagikan pesan-pesan penguat untuk para Ibu. Baik Ibu yang bekerja, maupun tidak. Baik Ibu yang masih bersama sang suami, maupun harus menjadi perempuan kepala rumah tangga.

“Walaupun menjadi wartawan atau pekerja lainnya tetaplah menomor satukan anak-anak. Jadikan anak-anak sebagai permata. Sebuah penyemangat kita, jadi kita tidak pernah lelah membesarkan mereka,” jelas Kusmawati.

Jurnalis perempuan yang memiliki sapaan Mak Kus ini juga berpesan, meski dalam keluarga seorang Ibu dan Ayah bisa saling berkonflik, jangan dilimpahkan kekesalan kepada anak.

“Mungkin, bagi yang memiliki konflik dengan suami. Saya berharap janganlah menjadikan anak sebagai pelampiasan. Mereka itu titipan Allah, rezeki kita juga,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini pun, Kusmawati mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada seluruh Ibu-ibu yang ada di Indonesia, khususnya di Lampung. Terlebih, bagi Ibu-ibu yang turut bekerja disamping mendidik anak.

“Selamat Hari Ibu, untuk para Ibu di Indonesia. Terima kasih sudah bertahan dan memberikan kasih sayang terbaiknya untuk anak-anakmu,” pungkasnya. (*)