TOPIKINDONESIA ID, BANDARLAMPUNG – Tokoh masyarakat Lampung Alzier Dianis Thabranie berharap agar Kejati dan Polda Lampung ikut mengecek penggunaan dana Rp30 miliar yang belum jelas pemakaiannya oleh KONI Lampung.
Seperti halnya anggota dewan yang mengkritik, Alzier yang juga pernah menjadi wakil ketua umum II Bidang Organisasi KONI Lampung ini menilai hal tersebut aneh. Itu mengingat KONI digerakkan oleh orang-orang yang bukan sembarangan.
“Para pengurusnya itu kan orang-orang cerdas. Masa iya tidak bisa buat laporan keuangan,” ujar Alzier via WhatsApp nya, Selasa (27/4/2021).
Alzier menilai, dana-dana yang digelontorkan Pemprov Lampung potensial jadi bancakan cabang olahraga (cabor). Ia kemudian menguak cerita dua tahun lalu saat dirinya menyoal pertanggungjawaban penggunaan Rp160 miliar pada saat Musorprov KONI Lampung.
“Kejati (Lampung) sempat memeriksanya, tapi mandek,” katanya.
Kali ini, dana Rp30 miliar yang digelontorkan Pemprov Lampung kembali belum jelas pertanggungjawaban. Bahkan, wakil rakyat ada yang terkejut atas besarnya dana.
Dalam hearing Senin (26/4/2021), Komisi V DPRD Lampung ikut mempertanyakan persoalan dana Rp30 miliar yang telah dikeluarkan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung. Namun penggunaan dana tersebut tidak dilaporkan ke DPRD Lampung.
Sebelumnya, di depan 17 anggota Komisi V DPRD, Kadispora Provinsi Lampung Hannibal yang memaparkan bujet anggaran olahraga yang kini telah disalurkan melalui dana hibah Pemda untuk KONI.
Pada RDP itu, Kadispora Provinsi Lampung Hannibal menyampaikan Dispora telah menyalurkan Rp30 miliar dari pagu anggaran Rp61.850.000 pada triwulan I ke KONI Lampung.
Besarnya dana yang telah dikeluarkan Dispora Lampung, membuat para anggota DPRD terkejut. Komisi V lalu minta, agar Hannibal membuat laporan rinci, untuk apa saja dana tersebut. (Fik/TI)