PHE OSES, Jelaskan Proses Pengeboran dan Penanganan Tumpahan Minyak

TOPIKINDONESIA.ID – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya yakni, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) jelaskan kinerja cara mengambil minyak dari perut bumi serta penangan tumpahan minyak, di laut dan darat, saat acara Media Gethering PHE OSES bersinergi bersama media, di Ballroom Hotel Sheraton, pada Jumat (29/07/2022) pagi.

Manager Comrel & CID PHE OSES Hari Setyono, bersama Development & Planning Manager, Khafidul Malik dan Head Of Comreal & CID, Indra Darmawan mengatakan, untuk mengambil minyak dari perut bumi, tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang sangat mahal.

“Dalam melakukan pengeboran minyak ada fase – fase dan melibatkan banyak orang (ahli). Tidak hanya itu, pengeboran disatu titik saja menghabiskan biaya Rp 4,5 trilyun” kata Hari Setyono.

Terpisah, Khafidul Malik menjelaskan, perlu diketahui, setiap pekerjaan pasti ada resiko yang harus ditanggung misalkan, setelah melakukan pengeboran ternyata minyak tidak ada, perusahaan akan merugi sebesar Rp 4,5 trilyun.

“Pengeboran minyak tidaklah mudah seperti membuat sumur bor air dan harus sesuai SOP. Minyak bumi ada di kedalaman 3 km diperut bumi. Pengeboran harus menembus pori-pori bebatuan padat yang keras dan butuh tenaga listrik yang besar untuk mesin dan kebutuhan lainnya. Minyak bumi tidak hanya disatu titik, tetapi ada dibeberapa titik, bila diumpamakan seperti kue lapis,”terangnya.

Selain proses pengeboran untuk pengambilan minyak bumi, Indra Darmawan menambahkan, PHE OSES peduli lingkungan dan masyarakat sekitar khususnya nelayan.

“kontribusi kita kepada masyarakat diantaranya, pembuatan MCK dan Vaksinisasi Covid-19,”imbuhnya.

Mengenai penanganan resiko tumpahan minyak, lanjutnya, selain melakukan koordinasi dengan aparat terkait atau pihak yang berkompeten menanganinya, PHE OSES mengikuti hasil investigasi seperti mengerahkan sebanyak 15 kapal melakukan penyekatan dan mengambil minyak yang tumpah serta melakukan pantauan udara menggunakan Helikopter.

BACA JUGA:  Tiyuh Mulya Kencana Salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT),Ke 33 KPM

“Tumpahan yang terjadi masih dalam katagori minoritas. Kita juga mengikuti konsekuensi, jika tumpahan mendarat bercampur pasir atau mengenai pohon mangrove itu akan dibersihkan atau diganti penanaman pohon mangrove kembali,”ungkap Indra Darmawan dan Heri Setyono.(robin)