TOPIKINDONESIA.ID – Syarif Hidayat, Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PKS, mendorong program literasi digital siswa di lampung pada pertemuan dgn pelaksana kegiatan di kantor Fraksi PKS DPRD Provinsi Lampung, Senin (20/06/2022) kemarin.
Program ini dilandasi dari dunia internet yang saat ini semakin dipenuhi konten “sampah” diantaranya makin banyaknya informasi yang berbau berita bohong, ujaran kebencian, dan radikalisme, bahkan praktik- praktik penipuan.
Sehingga keberadaan konten negatif yang merusak ekosistem digital ini harus ditangkal dengan membangun kesadaran dari tiap-tiap individu.
Termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Memacu individu untuk beralih dari konsumen informasi yang pasif menjadi produsen aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.
Untuk itu, generasi muda perlu di dorong untuk meningkatkan kemampuan literasi digital, sehingga mampu bertahan dalam perubahan dunia yang semakin cepat.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Lampung itu merasa bahwa kegiatan tersebut perlu dikolaborasikan dengan baik karena dengan literasi digital, generasi muda akan lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat, sehingga tidak saja mereka semakin sadar atau _aware_ dengan perkembangan zaman, namun cakap pula dalam menangkal penyebaran hoaks dan berbagai konten digital negatif lainnya.
“Literasi digital perlu kita dorong, agar generasi muda bisa lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat, sehingga mereka semakin sadar dan cakap dalam menangkal penyebaran berita hoaks di media sosial,” kata Syarif.
“Harapannya dengan program literasi digital ini akan menciptakan ekosistem digital yang baik di Indonesia, sehingga cepatnya perkembangan digital yang terjadi dapat memberikan dampak yang positif, bukan justru menimbulkan dampak negatif bahkan perpecahan,” ungkap Anggota Komisi V DPRD Lampung.
Dalam program literasi digital ini, dilampung ditargetkan akan diikuti oleh 85000 tenaga pendidik dan siswa.(rls)