TOPIKINDONESIA.ID, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim mendukung penuh program revitalisasi tambak udang Bumi Dipasena.
Hal itu selaras dengan misi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menyebutkan bahwa revitalisasi menjadi solusi terbaik untuk terus meningkatkan produktivitas tambak udang Bumi Dipasena. Bumi Dipasena sendiri adalah salah satu kawasan tambak udang terbesar di Indonesia.
Revitalisasi yang dimaksud meliputi segala lini, mulai dari infrastruktur, penyediaan bahan baku budidaya, hingga pemasaran hasil produksi.
Abdul Hakim juga mendukung penataan manajemen untuk petambak yakni dengan paguyuban.
“Dengan begitu, diharapkan ini akan menjadi salah satu industri tambak yang besar,” ungkap Abdul Hakim, Rabu (16/6/2021).
Kawasan tambak Bumi Dipasena dalam catatan mempunyai luas 6.800 hektare, yang terdiri dari 17.139 petak. Dengan perincian 14.609 petak di antaranya produktif dan sisanya tidak.
Komoditas yang dibudidayakan hampir 100 persen udang vaname. Volume produksinya di rentang 30 sampai 70 ton per hari, dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,08 triliun per tahun. Sementara jumlah masyarakat yang menggantungkan hidup dari kegiatan tersebut sebanyak 6.500 kepala keluarga.
Selain dari penjualan udang, perputaran uang di Bumi Dipasena dihasilkan oleh kebutuhan benur udang sebanyak 1,95 miliar ekor yang nilainya mencapai Rp78,2 miliar per tahun. Kemudian pembelian pakan, obat-obatan, hingga pembelian es dengan nilai ekonomi hingga ratusan miliar rupiah per tahun.
Revitalisasi, kata Abdul Hakim, dimaksud tidak sebatas infrastruktur tapi juga proses produksi, pemenuhan bahan baku, hingga pemasaran hasil panen.
Mengutip Menteri, kawasan tambak Bumi Dipasena belum dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tidak adanya hatchery, laboratorium, coldstorage, hingga pabrik es.
Dalam 22 program terapan Abdul Hakim pada poin nomor 15 tertera program revitalisasi tambak udang Bratasena. Abdul Hakim mengatakan, ia akan memperjuangkan program ini agar bisa direvitalisasi menjadi tambak udang intensif dengan luas 10 ribu hektar. Selain itu, senator Lampung ini juga berkomitmen melakukan pengembangan budi daya udang agar mampu menghasilkan 220 ton per hari.
Abdul Hakim juga berupaya memfasilitasi perusahaan nasional dan multinasional dalam mengadakan kegiatan corporate social responsibilty dengan para petambak.
Mantan anggota DPR RI tiga periode itu juga berupaya memperjuangkan program bantuan untuk petambak udang guna meningkatkan hasil panen.
Ia juga akan memperjuangkan pembinaan untuk petambak udang agar memfungsikan dana bantuan untuk meningkatkan hasil tambak. (Fik/TI)