TOPIKINDONESIA.ID – Provinsi Lampung kembali mencatat prestasi dengan menempati peringkat keempat nasional sebagai provinsi dengan inflasi terendah secara year-on-year (yoy) per 1 Oktober 2025, yakni sebesar 1,17%, di bawah target nasional 1,5–3,5%.
Data tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang diikuti Pemprov Lampung secara virtual. Menurut Tito, penyumbang utama inflasi nasional berasal dari emas perhiasan, cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras.
Ia menekankan perlunya strategi agar harga cabai dan daging ayam tetap terkendali tanpa merugikan petani dan peternak, serta mendorong masyarakat berinvestasi di sektor produktif selain emas.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan bahwa dari 38 provinsi, 21 daerah mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH), termasuk Lampung yang mencatat penurunan -0,04% berkat turunnya harga beras, bawang merah, dan tepung terigu.
Selain isu inflasi, rapat juga membahas peningkatan higienitas rumah potong hewan serta evaluasi dukungan daerah terhadap Program 3 Juta Rumah.
Pemerintah daerah diminta mempercepat sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan mengoptimalkan anggaran pembinaan RPH, serta mendorong desa mengalokasikan dana renovasi rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.(*)
