TOPIKINDONESIA.ID, BANDARLAMPUNG – Anggota Komite IV DPD RI daerah pemilihan Lampung Abdul Hakim meminta kader Muslimat NU terus berjuang dan meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.
Abdul Hakim menilai, selama ini Muslimat NU sudah memberikan sumbangsihnya kepada negara dan bangsa. Abdul Hakim berharap, kontribusi itu semakin maksimal pada masa depan, khususnya saat masa pandemi covid-19 ini.
Abdul Hakim menilai, apa yang sudah dilakukan Muslimat NU bisa menjadi contoh bagi ormas perempuan lain dalam pengaderan, pembinaan, dan partisipasi segala bidang pembangunan.
Abdul Hakim juga mendorong kader Muslimat NU bisa ikut berkontribusi dalam menyukseskan program Pemerintah Provinsi Lampung, rakyat Lampung berjaya. Sebab, partisipasi aktif dari kader Muslimat NU, cita-cita menyejahterakan seluruh masyarakat Lampung bisa tercapai.
Abdul Hakim sependapat dengan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang meminta kader Muslimat NU siap menghadapi tantangan perubahan. Baik saat ini maupun mendatang.
“Muslimat NU harus siap menjadi bagian yang turut serta mengambil tanggungjawab keberlangsungan generasi masa depan. Apa pun situasinya hari ini maupun ke depan, kita harus bersiap,” katanya, Sabtu (3/4/2021).
Muslimat NU sendiri adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial keagamaan dan merupakan salah satu badan otonom dari Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Muslimat NU didirikan pada tanggal 26 Rabiul Akhir, bertepatan dengan tanggal 29 Maret 1946 di Purwokerto.
Hingga kini dipimpin oleh Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur.
Muktamar NU ke-13 di Menes, Banten, 1938 menjadi momen awal gagasan mendirikan organisasi perempuan NU itu muncul. Dua tokoh, yakni R Djuaesih dan Siti Sarah tampil sebagai pembicara di forum tersebut mewakili jamaah perempuan.
R Djuaesih secara tegas dan lantang menyampaikan urgensi kebangkitan perempuan dalam kancah organisasi sebagaimana kaum laki-laki. Ia menjadi prempuan pertama yang naik mimbar dalam forum resmi organisasi NU. (*/Fik/TI)